Definisi
silogisme.
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Jenis-jenis Silogisme
Berdasarkan bentuknya,
silogisme terdiri dari :
Silogisme Kategorial
Silogisme Hipotetik/hipotetis
Silogisme Alternatif
Entimen
Silogisme Disjungtif
Disini yang kita bahas
tentang silogisme hipotetik/hipotetis.
Silogisme
Hipotesis
Silogisme Hipotesis
adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis,
dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini dapat
dibedakan menjadi 4 macam , yaitu:
1.
Silogisme hipotesis yang premis minornya
mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah ,
saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis
minor )
Maka saya akan kerumah
kakek ( kesimpulan ).
2.
Silogisme hipotesis yang premis minornya
mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang
gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global
warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang
gundul ( kesimpulan ).
3.
Silogisme hipotesis yang premis minornya
mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya
tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal
pembuatan karya ilmiah
telah di persiapkan maka hasil akan maksimal
4.
Silogisme hipotesis yang premis minornya
mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak
tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan
turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak
tidak turun.
A. Kaidah silogisme
hipotesis
Mengambil konklusi dari
silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik.
Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila
premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita
lambangkan dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik
adalah:
1) Bila A terlaksana
maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak
terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana,
maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak
terlaksana maka A tidak terlaksana.
Kebenaran hukum di atas
menjadi jelas dengan penyelidikan berikut:
Bila terjadi peperangan
harga bahan makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan
makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana)
Benar karena mempunyai
hubungan yang diakui kebenarannya
Bila terjadi peperangan
harga bahan makanan membubung tinggi
Nah, peperangan
terjadi.
Jadi harga bahan
makanan tidak membubung tinggi (tidak sah = salah)
Tidak sah karena
kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
0 komentar:
Posting Komentar