Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sabtu, 18 Mei 2013

Evolusi Budaya


EVOLUSI BUDAYA
Sejarah Evolusi Budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.

Teori- teori Evolusi Kebudayaan
Proses Evolusi secara universal Menurut konsepsi tentang proses evolusi sosial universal, semua hal tersebut harus dipandang dalam rangka masyarakat manusia yang telah berkembang dengan lamnbat (berevolusi) dari tingkat paling rendah dan sederhan ketingkat- tingkat yang makin lama makin tinggi dan complex. Proses evolusi ini akan dialami oleh semua masyarakat manusia dimuka bumi, walaupun dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Teori Evolusi dengan kebudayaan di Indonesia
Awalnya orang Indonesia memiliki kepercayaan Animisme dan Dinamisme, kemudian mulai percaya dengan agama Hindhu-Budha, hingga pada akhirnya mengenal agama Kristen dan Islam. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga mengalami garis besar evolusi universal sesuai dengan apa yang dikatan dalam teori H. Spencer.
Dimulai dari Animisme yang merupakan kepercayaan dimana orang-orang percaya kepda roh-roh nenek moyang dan Dinamisme yang merupakan kepercayaan bahwa didalam benda-benda terdapat kekuatan ataupun roh-roh gaib. Bangsa Indonesia kemudian mengenal agama Hindhu-Budha yang melakukan sinkretisme dengan kepercaayaan animism dan dinamisme dimana bangsa Indonesia diajarkan untuk mengenal dewa-dewa. Dalam hal ini, bangsa Indonesia naik tingkat dari menyembah nenek moyang beralih ke dewa-dewa. Dan datanglah Nasrani yang dibawa oleh penjajah asal Eropa yang mulai menyembah Tuhan, kemudian Islam yang dibawa oleh para pedagang bangsa Gujarat.

Teori Evolusi keluarga L.H Morgan
Morgan mendapatkan suatu cara untuk mengupas semua system kekerabatan dari semua suku bangsa bangsa, cara ini didasarkan pada gejala kesejajaran yang seringkali ada diantara system istilah kekerabatan dan system kekerabatan
Sesuai dengan zamannya ia juga percaya kepada konsep evolusi masyarakat. Karya pokok yang berjudul Ancient Society melukiskan proses evolusi masyarakat daqn kebudayaan manusia melalui delapan tingkat evolusi yang universal. Menurut Morgan masyarakat dari semua bangsa didunia sudah atau masih akan menyelesaikan proses evolusinya melalui kedelapan tingkat evolusi sebagai berikut:
1.       Zaman Liar Tua, zaman sejak adanya manusia manusia samapai ia menemukan api, dalam zaman ini manusia hidup dari meramu, mencari akar-akar dan tumbuh-tumbuhan liar.
2.       zaman liar madya, zaman sejak manusia menemukan api, sampai ia menemukan senjata busur-panah; dalam zaman ini manusia mulai merobah mata pencaharian hidupnya dari meramu menjadi pencari ikan disungai-sungai atau menjadi pemburu.
3.       zaman liar madya, zaman sejak manusia menemukan senjata busur panah, sampai ia mendapatkan kepandaian membuat barang- barang tembikar; dalam zaman ini mat pencaharian hidupnya masih berburu.
4.       zaman barbar tua, yaitu zaman sejak manusia menemukan kepandaiana membuat tembikar samapai ia mulai beternak atau bercocok tanam.
5.       zaman barbar madya, yaitu zaman sejak manusia beternak atau bercocok tanam sampai ia menemukan kepandaiana membuat benda-benda dari logam.
6.       zaman barbar muda, zaman sejak manusia menemukan kepandaian membuat benda-benda dari logam, sampai ia mengenal tulisan.
7.       zaman peradaban purba
8.       zaman peradaban masa kini

Teori J.G Frazer Mengenai ilmu gaib dan religi.
Teori Frazer mengenai asal mula religi dapat diringkas sebagai berikut: manusia memecahkan soal- soal hidupnya dengan akal dan system pengetahuannya, tetapi akal dan system pengetahuan itu ada batasnya. Makin terbelakang kebudayaan manusia, makin sempit lingkaran batas akalnya. Soal- soala hidup yang tak dapat dipecahkan akal pikiran dipecahakan dengan magic, ilmu gaib. Magic menurut Frazer adalah semua tindakan manusia untuk mencapai suatu maksud melalui kekuatan- kekuatan yang ada dibelakangnya. Manusia mula-mula hanya menggunakan ilmu gaibuntuk memecahkan soal-soal hidupnya yang ada diluar batas kemampuan dan pengetahuan akalnya. Ilmu gaib menurut Frazer adalah segala system tingkah laku dan sikap manusia untuk mencapai suatu maksud dengan menguasai dan mempergunakan kekuatan-kekuatan dan kaidah gaib yang ada didalam alam. Sebaliknya religai adalah segalasistem tingkah laku manusaia untuk mencapai suatu maksud dengan cara menyandarkan dirir pada kemauan dan kekuasaan mahluk halus seperti roh-roh,dewa-dewa,dsb.

Teori evolusi religi E.B Tylor
Dalam bukunya Primitive culture: research into the development of mythology, philosophy, religion, language, art and custom, asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa. Kesadaran akan faham jiwa itu disebabkan karena dua hal, yaitu:
1.    Perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang hidup dan hal-hal yang mati. Satu organisma pada satu saat bergerak artinya hidup, dan pad asatu saat tidak bergerak artinya mati.
2.    Peristiwa mimpi. Dalam mimpinya manusia melihat dirinya ditempat –tempat lain (bukan ditempat dimana ia sdang tidur), maka manusia itu mulai membedakan antara tubuh jasmaninya yang ada ditempat tidur, dan suatu bagian lain dari dirinya yang pergi ketempat- tempat lain. Bagian itulah yang disebut jiwa.
Sifat abstrak dari jiwa itu menimbulkan keyakinan pada manusia bahwa jiwa dapat hidup langsung, lepas dari tubuh jasmaninya. Pada waktu hidup, jiwa itu masih tersangkut kepada tubuh jasmani dan hanya dapat meninggalkan tubuh pada waktu manusaia itu tidur atau pingsan. Karena pada saat serupa itu kekuatan hidup pergi melayang, maka tubuh berada dalam keadaan lemah.
Pada tingkat tertua dalam evolusi religinya, manusia percaya bahwa mahluk- mahluk halus itulah yang menempati alam sekeliling tempat tinggalnya. Mahluk- mahluk halus yang tinggal dekat tempat tinggal manusia itu, yang bertubuh halus sehingga tidak dapat tertangkap oleh panca indra manusia, mendapat tempat yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga menjadi obyek penghormatan dengan penyembahannya, yang disertai berbagai upacara berpa doa penyembahannya, yang disertai berbagai upacara doa, sajian, atau korban. Religi ini disebut animisme.
Tylor melanjutkan teorinya tentang asal- mula religi dengan suatu uraian tentang evolusi religi, yang berdasarkan cara berpikir evolusionisme. Animisme pada dasarnya merupakan keyakinan kepada roh-roh yang mendiami alam semesta sekeliling tempat tinggal manusia, merupakan bentuk religi, manusia yakin bahwa gerak alam yang hidup itu juga disebabkan adanya dibelakang peristiwa-peristiwa dan gejala alam itu.sungai-sungai yang menglairdan terjun kelaut, gunung-gunung yang meletus, gempa bumi, angin taufan, gerak matahari, tumbuhnya tumbuh-tumbuhan; disebabkan oleh mahluk halus yang menemepati alam. Jiwa alam itu kemudian dipersonifikasaikanb dan dianggap sebagai mahluk yang memiliki dengan kemauan dan pikiran, yang disebut dewa-dewa alam. Pada tingkat keiga dalam evolusi religi, bersama dengan timbulnya susunan kenegaraaan, serupa dalam dunia mahluk manusia.

Teori Evolusi dengan kebudayaan di Indonesia
Awalnya orang Indonesia memiliki kepercayaan Animisme dan Dinamisme, kemudian mulai percaya dengan agama Hindhu-Budha, hingga pada akhirnya mengenal agama Kristen dan Islam. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga mengalami garis besar evolusi universal sesuai dengan apa yang dikatan dalam teori H. Spencer.
Dimulai dari Animisme yang merupakan kepercayaan dimana orang-orang percaya kepda roh-roh nenek moyang dan Dinamisme yang merupakan kepercayaan bahwa didalam benda-benda terdapat kekuatan ataupun roh-roh gaib. Bangsa Indonesia kemudian mengenal agama Hindhu-Budha yang melakukan sinkretisme dengan kepercaayaan animism dan dinamisme dimana bangsa Indonesia diajarkan untuk mengenal dewa-dewa. Dalam hal ini, bangsa Indonesia naik tingkat dari menyembah nenek moyang beralih ke dewa-dewa. Dan datanglah Nasrani yang dibawa oleh penjajah asal Eropa yang mteori evolusi keluarga JJ. Bachofen jika dianalisis juga diterapkan dalam kebudayaan di Indonesia terhadap aneka warna manusia. Ada empat tingkat evolusi yang dialami warga manusia, yaitu promiskuitas, matriarchate, patriarchate, dan parental. Seperti contoh dalam masyarakat Minang, dimana dalam pengambilan garis pengambilan keturunan diambi dari garis keturunan Ibu atau wanita yang disebut matriarchate.ulai menyembah Tuhan, kemudian Islam yang dibawa oleh para pedagang bangsa Gujarat.


SUMBER :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates